Ada banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk malas beraktivitas seperti, dikarenakann keadaan fisik yang sedang kurang fit dan dapat juga dikarenakan pemikirannya yang perlu diluruskan. Dan untuk kasus malas yang dikarenakan kesehatan fisiknya yang kurang baik saya sarankan untuk beristirahat saja hingga sembuh (jiak tidak ada problem dengan pemikirannya) alasannya yakni memang seharusnya demikian. Sedangkan, untuk sifat malas yang kita lakukan alasannya yakni ada yang salah dengan aliran kita akan segera kita bahas lebih lanjut.
Pertama-tama mari kita amati apa yang ada di sekeliling kita. Mari amati siapa saja orang-orang yang ada di sekeliling kita dan bagaimana kondisi mereka. Adapun orang yang gagal, mereka melaksanakan sebagaian besar dari mereka menghabiskan waktunya untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat bagi dunia atau akhiratnya. Kita dapat simpulkan sendiri kegiatan menyerupai apa itu. Kemudian, Adapun orang yang sukses dengan banyak prestasi, kebanggaan dan lain sebagainya. Mereka melaksanakan aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan dan bermanfaat bagi dunia dan alam abadi mereka. Tidak ada kata malas atau lelah. Nah, itulah tadi perbedaan antara orang yang gagal dengan orang yang sukses.
Sekarang kita amati lebih dalam lagi. Ketika orang sukses melaksanakan sebuah kativitas, saya yakin mereka pasti memiliki alasan untuk melakukannya. Misalkan, bekerja. Kenapa harus bekerja ? Agar saya memperloleh uang, Kenaa harus memperoleh uang ? Agar saya dapat mencukupi kebutuhan saya, istri saya dan bawah umur saya di rumah. Apa kesannya kalau saya tidak bekerja ? Saya tidak akan menerima uang untuk menghidupi keluarga.
Dan Poin penting dari pertanyaan mengapa kita menjadi malas, ada di sini yaitu, Kekuatan dari “Why” artinya seberapa berpengaruh alasan kita untuk melaksanakan kativitas tersebut. Jika ada orang yang sudah tau bahwa bekerja itu harus dan apabila ia tidak bekerja akan menerima konsekuensi menyerupai di atas kemudian ia tetap malas untuk bekerja, maka ia kurang yakin dengan alasan yang telah disebutkan. Solusinya, buat diri anda yakin, bagaimana caranya, lihatlah kesudahan orang-orang yang malas bekerja dan jadikan hal terseut sebagai motivasi biar dapat beraktivitas dengan semangat lagi.
Sekali, lagi kita dapat ambil contoh, berdakwah misalnya, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Agar tidak malas, kita perlu yakin apa ganjaran orang yang berdakwah dan apa konsekuensi orang yang tidak berdakwah.
Dan perkuat keyakinan dan pemahaman kita terhadap konsekuensi setiap pekerjaan. InsyaAllah kita akan menjadi orang yang bersemangat dalam melaksanakan segala akitivitas yang bermuatan dunia maupun akhirat.
Pertama-tama mari kita amati apa yang ada di sekeliling kita. Mari amati siapa saja orang-orang yang ada di sekeliling kita dan bagaimana kondisi mereka. Adapun orang yang gagal, mereka melaksanakan sebagaian besar dari mereka menghabiskan waktunya untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat bagi dunia atau akhiratnya. Kita dapat simpulkan sendiri kegiatan menyerupai apa itu. Kemudian, Adapun orang yang sukses dengan banyak prestasi, kebanggaan dan lain sebagainya. Mereka melaksanakan aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan dan bermanfaat bagi dunia dan alam abadi mereka. Tidak ada kata malas atau lelah. Nah, itulah tadi perbedaan antara orang yang gagal dengan orang yang sukses.
Sekarang kita amati lebih dalam lagi. Ketika orang sukses melaksanakan sebuah kativitas, saya yakin mereka pasti memiliki alasan untuk melakukannya. Misalkan, bekerja. Kenapa harus bekerja ? Agar saya memperloleh uang, Kenaa harus memperoleh uang ? Agar saya dapat mencukupi kebutuhan saya, istri saya dan bawah umur saya di rumah. Apa kesannya kalau saya tidak bekerja ? Saya tidak akan menerima uang untuk menghidupi keluarga.
Dan Poin penting dari pertanyaan mengapa kita menjadi malas, ada di sini yaitu, Kekuatan dari “Why” artinya seberapa berpengaruh alasan kita untuk melaksanakan kativitas tersebut. Jika ada orang yang sudah tau bahwa bekerja itu harus dan apabila ia tidak bekerja akan menerima konsekuensi menyerupai di atas kemudian ia tetap malas untuk bekerja, maka ia kurang yakin dengan alasan yang telah disebutkan. Solusinya, buat diri anda yakin, bagaimana caranya, lihatlah kesudahan orang-orang yang malas bekerja dan jadikan hal terseut sebagai motivasi biar dapat beraktivitas dengan semangat lagi.
Sekali, lagi kita dapat ambil contoh, berdakwah misalnya, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Agar tidak malas, kita perlu yakin apa ganjaran orang yang berdakwah dan apa konsekuensi orang yang tidak berdakwah.
Dan perkuat keyakinan dan pemahaman kita terhadap konsekuensi setiap pekerjaan. InsyaAllah kita akan menjadi orang yang bersemangat dalam melaksanakan segala akitivitas yang bermuatan dunia maupun akhirat.
Komentar
Posting Komentar