Langsung ke konten utama

4 Cara untuk Membantu Selamatkan Bumi ini

Bumi itu tempat tinggal kita, ukuran yang sangat kecil kalau di bandingkan dengan beberapa planet lainnya. Hanya bumi yang dapat kita tinggali. Sayangnya, aneka macam yang lupa, secara sengaja atau tidak sengaja, insan mulai merusaknya. Pembalakan liar, mencemari udara, air, tanah dan sebagainya. Mulai dari diri sendiri. Ada beberapa cara mudah untuk membantu mengurangi kerusakan yang terjadi.

  • Kurangi Mengendarai Kendaraan Pribadi. Jakarta, Surabaya, Malang dan kota-kota besar lainnya rawan dengan kemacetan. Berjam-jam menunggu antrian bukan hal baru. Tapi, mari kita perhatikan, berjam-jam di tengah kemacetan benar-benar membuat kita tidak produktif. Kepulan asap knalpot masing-masing kendaraan juga akan menambah sesak bumi kita dengan karbon monoksida, salah satu polusi udara yang sering terjadi di tempat kota. Dan terang tidak baik untuk kesehatan manusia. Diantara kendaraan-kendaraan yang berjejer menunggu redanya kemacetan, tampak beberapa angkutan umum kota, dan yang lainnya ialah kendaraan pribadi manusia. Kita bisa mengandai-andai, sebuah bis kota dapat diisi sekitar 50 orang dengan panjang 13 meter dan lebar 3 meter. Dan kita juga mebayangkan sebuah kendaraan beroda empat sedan atau yang lain (mobil pribadi) punya panjang sekitar 4 meter dan lebar 1.5 meter dan kendaraan beroda empat ini bisa diisi 8 orang. Sekarang kita hitung-hitung, Dengan bis kota, kita bisa mengangkut 50 orang dan hanya menghabiskan 13 meter panjang jalan. Sedangkan dengan kendaraan pribadi 13 meter hanya dihabiskan oleh 24 orang saja, itupun kalau kendaraan beroda empat yang mereka pakai muat untuk diisi 8 orang. Bisa jadi, dengan mengurangi kendaraan pribadi di jalan raya. Kita bisa melihat jalanan yang tidak lagi sesak dengan kendaraan.
  • Hemat air, Sebagian tempat di Indonesia mempunyai air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Tapi, disebagian tempat yang lain, air merupakan suatu hal yang sangat langka dan berharga. Bahkan, Di desa Balane, suatu tempat di Sulawesi Tengah, Para warga harus naik turun bukit sejauh satu kilometer untuk menerima air bersih. Bukan berarti hal yang sama tidak akan terjadi kepada kita.
  • Penghijauan di pekarangan. Pekarangan kosong di sebelah rumah bisa saja kita tanami dengan bermacam-macam tanaman biar tampak lebih hijau. Hijaunya tumbuhan menunjukan bahwa tumbuhan itu akan segera menyera CO2 yang ada disekelilingnya dan menggantinya dengan O2 yang kita butuhkan. Intensitas karbon dioksida di dunia cukup tinggi. Dan pada tahun saja, hutan dunia dikabarkan hanya bisa menyerap 40% kadar CO2 di dunia. Hutan-hutan di dunia ibarat Amazon, Hutan Indonesia, Kongo dan lain sebagiannya telah menjaga dunia sekian lama. waktu semakin bergulir, sedikit demi sedikit luas hutan dunia semakin berkurang. Terlebih lagi hutan kita, Indonesia. Menurut data Dinas Kehutanan hutan Indonesia telah rusak dan beralih fungsi. Dan dikala ini hanya tersisa 48 Juta Hektare Hutan Indonesia untuk menopang kita dan orang-orang lainnya di dunia. Penanaman pohon atau tanaman di pekarangan atau perkotaan dapat membantu mengurangi emisi CO2 di udara. Dan merupakan salah satu hal kecil yang dapat kita lakukan.
  • Buang sampah ditempatnya, Banjir, Malaria dan penyakit lainnya ialah salah satu tanggapan tumpukan sampah di perkotaan. Sebagian orang sangat suka membuang sampah di sungai dengan cara membawa satu bungkus plastik hitam besar berisi sampah-sampah yang seharian mereka keluarkan kemudian membawanya dengan sepeda motor dan sesampainya di jembatan eksklusif di lempar (ke sungai). Sebuah pemandangan yang pernah saya temui. Sampah yang dibuang pada tempatnya akan mudah dipilah-pilah mejadi sampah plastik, sampah kering, sampah berair dan lain sebaginya dan  kemudian didaur ulang. Sampai dikala ini sampah plastik masih menjadi masalah. Jika dapat kita daur ulang menjadi barang yang dapat dijual, bukankah itu hal yang sangat menguntungkan. Misalnya saja, sampah kita ubah mejadi tas, suatu ketika, saya pernah melihat program TV, program tersebut meliput sebuah kerajinan tangan dari sampah rumah tangga berupa bungkus sabun cuci. Dan akhirnya sangat menakjubkan, tidak tampak ibarat sampah yang dibuang. Selain dapat diolah, membuang sampah pada tempatnya akan menjauhkan kita dari ancaman banjir yang datang sebab tumpukan sampah di sungai-sungai.

Perbuatan kecil di atas memang tidak akan menyelamatkan bumi kita secara tepat sebab ada orang yang perduli dan ada juga yang tidak. Salah satu cara biar semuanya perduli dan mau menyelematkan bumi kita, perlu di buat peraturan yang disepakati bersama. Disitulah tugas pemerintah berada. Kerjasama masyarakat dan pejabat pembuat undang-undang memang harus di buat lebih harmonis dan bermanfaat bagi semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas ! Timbunan Lemak di Pinggang Berbahaya

Pola makan yang tidak sehat, terlalu berlebihan, atau terlalu banyak mengkonsumsi zat-zat ancaman memang akan mengundang banyak masalah. Salah satu problem yang biasa diabaikan oleh sebagian orang ialah timbunan lemak di kawasan pinggang. Memang tampakknya biasa tapi, ada suatu hal yang sedang menanti bila tidak ada tindakan lebih lanjut. Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa orang yang yang mempunyai berat normal dan timbunan lemak di kawasan pinggang punya resiko hampir 3 kali lipat dari pada yang tidak tidak memiliki timbunan lemak di pinggang. Pernyataan ini berangkat dari sebuah penelitian yang dilakukan olah para peneliti di Amerika yang melibatkan lebih dari 12000 laki-laki dan perempuan. Dan balasannya di dapat kesimpulan ibarat di atas. (Kompas.Health.com) Kemudian, Apa yang harus dilakukan. Yang pertama, Perbaiki contoh makan. Nah, inilah yang perlu diperhatikan. Kebanyakan problem kesehatan itu muncul dari contoh makan. bagaiaman contoh makan yang baik. Pola ma...

4 Cara Orang Berpikir

Sebenarnya ada 4 macam orang yang ada di muka bumi ini bila diklasifikasikan berdasarkan bagaimana beliau mengambil kesimpulan dan bagaimana beliau mengumpulkan data. Klasifikasi ini dapat menentukan seberapa kreatif otak kita dalam menyelesaikan masalah. 1. Orang yang pertama ialah orang yang tidak terlalu banyak mengumpulkan data, dan dengan data itu beliau bisa untuk membuat sebuah kesimpulan yang benar. Mungkinkah demikian. Bisa saja, orang-orang yang menyerupai ini menggunakan intuisinya. Mereka bisa melihat problem dari banyak sudut pandang. 2. Orang yang kedua ialah orang yang banyak mengumpulkan data dan memang sangat membutuhkan data yang lengkap sebelum beliau mengambil keputusan. Dan kesimpulan yang beliau ambil ialah kesmipulan yang benar. Nah, yang satu ini, mungkin ada banyak disekitar kita. 3. Orang yang ketiga ialah orang yang tidak membutuhkan terlalu banyak data untuk mengambil kesimpulan. Tapi, Kebanyakan kesimpulan yang beliau ambil itu ialah salah. 4. Sed...

6 Macam penyakit mata yang tidak menular

Kawan, pada posting sebelumnya kita sudah mengenal macam-macam penyakit mata yang menular . Dalam posting tersebut ada dua macam penyakit mata yang menular yaitu, konjungtivitis dan trakoma. Di dalam postingan tersebut, kami juga menyertakan cara penanganan dan pencegahannya. sumber gambar : kabarnesia.com Pada kesempatan kali ini, saya sangat ingin mengembangkan kepada anda semua wacana macam-macam penyakit mata yang tidak menular. Penyakit mata ini yaitu penyakit yang disebabkan alergi dan turunan. Pada tempo yang lalu, kami juga sempat mempublikasikan artikel wacana macam-macam penyakit mata turunan . Di dalam artikel wacana macam-macam penyakit mata turunan, disebutkan beberapa penyakit ibarat katarak, glaukoma, retinoblastoma dan ptosis. Dan pada kesempatan kali ini, kami hanya akan menuliskan penyakit yang tidak menular selain penyakit turunan yang telah disebutkan sebelumnya. Yaitu, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh alergi. Di antara penyakit ini, ada beberapa yan...