APakah anda pernah lupa dimana anda meletakan kunci tadi pagi, apakah anda pernah lupa bahwa tadi siang anda ada kesepakatan dengan client, apakah anda lupa mengangkat panci dari kompor hingga air yang ada di dalam panci tersebut habis.
Semua persitiwa ini kita sebuat lupa, kita lalai dengan peristiwa tersebut. Pertanyaan yang selalu mengganjal di dalam diri saja semenjak beberapa waktu yang lalu yaitu Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? Setelah membaca beberapa buku, berdiskusi dengan teman, dan membaca bebarapa artikel saya menerima beberapa poin, sebagai berikut,
1. KITA LUPA KARENA KITA TIDAK MENGANGAP SESUATU YANG KITA LAKUKAN ADALAH PENTING- Kita melaksanakan bermacam-macam acara secara tidak sadar. Walaupun tidak semua kita lakukan secara tidak sadar. Tapi, sebagian besar kita lakukan dengan tidak sadar. Apakah anda sadar ketika mandi, setiap hari anda menggosok episode badan dengan urutan yang sama tanpa di sadari. Saat mandi, pikiran sebagian orang tertuju pada yang lain. Kadang memikirkan peran yang harus segera diselesaikan. Kadang memikirkan ujian yang akan dilaksanakan, atau apapun. Seringkali, di dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu kita tidak sadar. Ketidaksadaran inilah yang akan menimbulkan peluang lupa kita lebih besar. Begitu juga ketika meletakan kunci, bila anda tidak meletakan kunci di daerah yang biasa anda letakkan maka, anda akan lupa dimana anda meletakan kunci. Hal ini disebabkan sebagian besar orang menganggap lokasi kunci bukan perkara yang terlalu penting. Lalu, bagaimana dengan lupa ketika ujian ? ini penjelasannya.
2. KITA LUPA KARENA JARANG MENGULANG-ULANG- Lupa Juga dapat terjadi ketika seseorang sedang melaksanakan ujian. Dia yakin beliau sudah membaca materinya. Dia ingat bahwa pertanyaan di dalam soal ujian tersebut sudah dijelaskan di dalam buku. Tapi, sayangnya, tidak ada yang boleh membuka buku teks atau catatan ketika ujian. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? jawabannya sangat sederhana, kita kurang mengulang-ulang bahan yang akan diujikan. Hal ini bekerjasama dengan bagaimana otak insan memproses informasi. Selain itu, ketika ujian jangan menghafal, tapi,kita harus memahami, sebab, apa yang kita hafal akan mudah sekali hilang. Dan apa yang kita pahami tidak akan mudah hilang. Jadi, kita perlu mengulang-ulang bahan hingga paham dan ingat tanpa melihat.
3. TIDAK MELIBATKAN EMOSI- Apakah anda masih ingat nama orang yang anda sukai ketika sma, apakah anda masih ingat nama orang yang pernah menolong anda, apakah anda masih ingat nama guru yang sering memarahi anda, bila anda masih ingat, mengapa kita lupa dengan nama beberapa kawan kita ? Ini dikarenakan kita tidak melibatkan emosi. Saat anda dimarahi guru, emosi anda muncul yaitu, marah. Mungkin pada ketika itu anda sangat jengkel, marah, dan benci kepada si guru. Hal inilah yang menyebabkan anda masing mengingat namanya hingga sekarang. Sayapun, masih ingat nama guru yang pernah memarahi saya. Jadi, emosi sangat mensugesti ingatan manusia.
Selain perkara di atas, ada perkara lain yang melibatkan genetika. Mudah-mudahan postingan selanjutnya akan membahas problem ini.
Nah, sekian,
Semoga bermanfaat : )
Semua persitiwa ini kita sebuat lupa, kita lalai dengan peristiwa tersebut. Pertanyaan yang selalu mengganjal di dalam diri saja semenjak beberapa waktu yang lalu yaitu Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? Setelah membaca beberapa buku, berdiskusi dengan teman, dan membaca bebarapa artikel saya menerima beberapa poin, sebagai berikut,
1. KITA LUPA KARENA KITA TIDAK MENGANGAP SESUATU YANG KITA LAKUKAN ADALAH PENTING- Kita melaksanakan bermacam-macam acara secara tidak sadar. Walaupun tidak semua kita lakukan secara tidak sadar. Tapi, sebagian besar kita lakukan dengan tidak sadar. Apakah anda sadar ketika mandi, setiap hari anda menggosok episode badan dengan urutan yang sama tanpa di sadari. Saat mandi, pikiran sebagian orang tertuju pada yang lain. Kadang memikirkan peran yang harus segera diselesaikan. Kadang memikirkan ujian yang akan dilaksanakan, atau apapun. Seringkali, di dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu kita tidak sadar. Ketidaksadaran inilah yang akan menimbulkan peluang lupa kita lebih besar. Begitu juga ketika meletakan kunci, bila anda tidak meletakan kunci di daerah yang biasa anda letakkan maka, anda akan lupa dimana anda meletakan kunci. Hal ini disebabkan sebagian besar orang menganggap lokasi kunci bukan perkara yang terlalu penting. Lalu, bagaimana dengan lupa ketika ujian ? ini penjelasannya.
2. KITA LUPA KARENA JARANG MENGULANG-ULANG- Lupa Juga dapat terjadi ketika seseorang sedang melaksanakan ujian. Dia yakin beliau sudah membaca materinya. Dia ingat bahwa pertanyaan di dalam soal ujian tersebut sudah dijelaskan di dalam buku. Tapi, sayangnya, tidak ada yang boleh membuka buku teks atau catatan ketika ujian. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? jawabannya sangat sederhana, kita kurang mengulang-ulang bahan yang akan diujikan. Hal ini bekerjasama dengan bagaimana otak insan memproses informasi. Selain itu, ketika ujian jangan menghafal, tapi,kita harus memahami, sebab, apa yang kita hafal akan mudah sekali hilang. Dan apa yang kita pahami tidak akan mudah hilang. Jadi, kita perlu mengulang-ulang bahan hingga paham dan ingat tanpa melihat.
3. TIDAK MELIBATKAN EMOSI- Apakah anda masih ingat nama orang yang anda sukai ketika sma, apakah anda masih ingat nama orang yang pernah menolong anda, apakah anda masih ingat nama guru yang sering memarahi anda, bila anda masih ingat, mengapa kita lupa dengan nama beberapa kawan kita ? Ini dikarenakan kita tidak melibatkan emosi. Saat anda dimarahi guru, emosi anda muncul yaitu, marah. Mungkin pada ketika itu anda sangat jengkel, marah, dan benci kepada si guru. Hal inilah yang menyebabkan anda masing mengingat namanya hingga sekarang. Sayapun, masih ingat nama guru yang pernah memarahi saya. Jadi, emosi sangat mensugesti ingatan manusia.
Selain perkara di atas, ada perkara lain yang melibatkan genetika. Mudah-mudahan postingan selanjutnya akan membahas problem ini.
Nah, sekian,
Semoga bermanfaat : )
Komentar
Posting Komentar