Kita mengenal bintang sepak bola menyerupai Ronaldo, Messi, Roney dan lain sebagainya. Aksi mereka di lapangan hijau tidak perlu ditanyakan lagi, sangat luar biasa. Kemudian, kita juga bisa melihat Tiger Wood, pegolf yang sudah mendapat penghargaan tingkat dunia di masa yang masih muda. Bukankah hal ini sangat luar biasa. dan kitapun ingin dan sangat ingin bisa menjadi orang berprestasi dan menjadi orang yang sangat jago Atau expert dan punya keterampilan di bidang yang kita minati. Dan pertanyaannya dari mana keterampilan mereka berasal ? Dari motivasikah ? Atau dari yang lainnya ? Darimana ?
Nah, sekarang saatnya mencar ilmu karate, sampainya di sana. Si pengajar berkata “Anak-anak sekarang kita akan mencar ilmu teknik pukulan dulu, caranya letakkan tangan di pinggang, dengan posisi episode putih di atas, bla, bla, …” Selama, 2 jam pak guru berbicara soal teknik pukulan, tidak meminta para murid untuk mempraktekannya sama sekali, hari berikutnya mereka mencar ilmu teknik tendangan dengan cara yang sama, hari ketiga, keempat, kelima dan seterusnya hingga dengan hari ketigapuluh juga sama. Pertanyaannya, apakah setelah 30 hari mereka bisa menggunakan jurus-jurus karate untuk melawan orang yang mengganggunya ? Tentu tidak mereka akan berakal menjelaskan teknik-teknik karate tapi, tidak bisa mampu mempraktekannya.
Jadi, kita akan menjadi satria karate yang hebat jikalau kita berlatih menggunakan semua anggota badan kita, praktek dan praktek, bukannya mencar ilmu perihal teori-teorinya saja. Jika kita hanya mencar ilmu teori saja, maka kita akan mejadi orang yang berakal dalam teori beladiri karate. Jadi, Apa kunci memiliki sebuah keterampilan ? Praktek jawabannya. Jika anda ingin terampil memperbaiki sepeda motor, maka kita harus berlatih memperbaiki sepeda motor. Jika kita ingin jadi atlit renang, maka kita harus berlatih dan praktek berenang. Kuncinya yaitu Praktek.
Kuncinya ada di Pengulangan. Semakin banyak anda mengulang-ulang keterampilan anda, maka anda akan menjadi semakin ahli. Jadi, diulang-ulang. itulah kunci menjadi expert. Para pakar bilang kita butuh 10.000 jam supaya menjadi seorang yang expert di bidangnya atau 3 jam per hari selama 10 tahun. Nah, itulah kunci menerima sebuah ketarampilan, praktek yang diulang-ulang.
Bahasa Arab Orang Arab vs. Bahasa Arab Orang Indonesia
Sekarang tebak, mana yang lebih mahir berbahasa arab, orang indonesia atau orang Arab. Mungkin ada yang bilang, Orang arab lah, ngapain sih nanyain problem gak penting. Ya, memang bahasa arab orang arab itu lebih baik dari sebagian besar bahasa arab orang Indonesia dan ini sangat penting kita amati. Sekarang Coba tebak, apakah orang-orang arab punya motivasi tinggi untuk mencar ilmu bahasa arab ? Tentu, tidak kan. Mereka dapat berbahasa arab dengan baik sebab lingkungan mereka, tetangga, dan orang-orang yang ada di sekeliling mereka menggunakan bahasa arab. Kitapun demikian, kita bisa bahasa Indonesia sebab kita berada di lingkungan bahasa Indonesia dan biasa menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, Apakah motivasi merupakan hal yang sangat diharapkan untuk memiliki sebuah keterampilan ? Tidak, motivasi, tidak memiliki tugas penting di dalam pembentukan keterampilan. Tapi, motivasi juga akan memiliki kegunaan nantinya. Lalu, Apa hal yang paling penting ketika aku menginginkan sebuah keterampilan ?Belajar Beladiri Karate
Ada seorang anak ingin menjadi Karateka. Dia membaca sebuah selebaran yang bertuliskan. “Belajar karate gratis 30 hari berturut-turut”. Si anak ini sangat senang dan pribadi mendatangi kawasan yang dimaksud. sesampainya di kawasan tersebut tersebut kemudian mendaftar, besoknya beliau kembali untuk mengikuti pelajaran karate.Nah, sekarang saatnya mencar ilmu karate, sampainya di sana. Si pengajar berkata “Anak-anak sekarang kita akan mencar ilmu teknik pukulan dulu, caranya letakkan tangan di pinggang, dengan posisi episode putih di atas, bla, bla, …” Selama, 2 jam pak guru berbicara soal teknik pukulan, tidak meminta para murid untuk mempraktekannya sama sekali, hari berikutnya mereka mencar ilmu teknik tendangan dengan cara yang sama, hari ketiga, keempat, kelima dan seterusnya hingga dengan hari ketigapuluh juga sama. Pertanyaannya, apakah setelah 30 hari mereka bisa menggunakan jurus-jurus karate untuk melawan orang yang mengganggunya ? Tentu tidak mereka akan berakal menjelaskan teknik-teknik karate tapi, tidak bisa mampu mempraktekannya.
Jadi, kita akan menjadi satria karate yang hebat jikalau kita berlatih menggunakan semua anggota badan kita, praktek dan praktek, bukannya mencar ilmu perihal teori-teorinya saja. Jika kita hanya mencar ilmu teori saja, maka kita akan mejadi orang yang berakal dalam teori beladiri karate. Jadi, Apa kunci memiliki sebuah keterampilan ? Praktek jawabannya. Jika anda ingin terampil memperbaiki sepeda motor, maka kita harus berlatih memperbaiki sepeda motor. Jika kita ingin jadi atlit renang, maka kita harus berlatih dan praktek berenang. Kuncinya yaitu Praktek.
Apa yang Menyebabkan orang menjadi Expert
Di awal artikel ini muncul nama-nama populer menyerupai Ronaldo, Messi, Tiger Wood, dan lain sebagainya. Kenapa mereka menjadi sangat jago di bidangnya sedangkan yang lain tidak. Mengapa orang arab punya bahasa arab yang sangat fasih bila dibandingan dengan orang Indonesia yang tidak mencar ilmu bahasa arab ?Kuncinya ada di Pengulangan. Semakin banyak anda mengulang-ulang keterampilan anda, maka anda akan menjadi semakin ahli. Jadi, diulang-ulang. itulah kunci menjadi expert. Para pakar bilang kita butuh 10.000 jam supaya menjadi seorang yang expert di bidangnya atau 3 jam per hari selama 10 tahun. Nah, itulah kunci menerima sebuah ketarampilan, praktek yang diulang-ulang.
Komentar
Posting Komentar